Permata (✿◠‿◠). Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ˆ⌣ˆ MEMILIH ? atau MEYAKINI?

(✿◠‿◠) Pernah baca tulisan bang Darwis yg ini? (kayaknya udah deh)
entah kenapa a** tertarik,, 
Mana yang lebih dulu, "memilih" lantas "meyakini" atau "meyakini" lantas "memilih"? Lazimnya, rumus yang berlaku adalah "meyakini" baru kemudian "memilih". Beli baju baru misalnya, kita yakin dulu kalau ini baju paling pas, paling baik, lantas baru dipilih, untuk kemudian dibeli. Atau mau nyari tempat makan, contoh berikutnya, diyakini dulu kalau tempat makan itu paling enak, kata teman memang direkomendasikan, kata internet memang maknyus, sudah yakin, barulah kita memilih, pergi kesana.
 Kalian juga merasa begitu bukan?
Ini rumus baku sekali dalam logika kita semua. Yakini dulu, baru pilihlah. Meyakini lebih banyak dibagian depan, sebelum proses memilih. Tapi ketahuilah, rumus ini akan berbeda dalam kasus pernikahan, mencari jodoh. Tanyakanlah ke orang tua kalian, kakek-nenek kalian yang sudah menikah berpuluh tahun lamanya. Maka apakah mereka "meyakini" dulu, baru "memilih" pasangannya sekarang? berbeda dalam kasus pernikahan.. Apakah mereka meyakini dulu baru kemudian menikah? Jawabannya tidak. "Meyakini" ternyata lebih banyak di bagian belakangnya.
 Nah lho? (́_̀) iya begitulah..
Karena memang begitulah pernikahan, kita "memilih" seseorang, untuk kemudian percaya dan "meyakini"-nya selama-lamanya bahwa itu pilihan terbaik bagi kita. Tidak seperti beli baju, yang kalau ternyata tidak suka lagi, bisa dibuang, cari yang baru. Atau tidak juga seperti tempat makan, kecewa, ternyata tidak seenak yang disangka, kotor tempatnya, bergegas pindah, besok-besok tidak mau datang lagi. Pernikahan tidak seperti itu. Kita "memilih" untuk kemudian "meyakini-nya" selama-lamanya. Implikasi meyakini setelah pilihan tersebutlah yang sangat serius. Pernikahan itu tidak bisa cuti, tidak bisa istirahat kayak main bola. Dan bagi pasangan yg sudah menikah 50 tahun misalnya, bayangkan, selama itu pula dia bangun pagi eh ketemu dia lagi, dia lagi. Makan, ngobrol, dsbgnya, eh dia lagi, dia lagi. Bagaimana kalau bosan? Mau dibilang apa, eh dia lagi, dia lagi. 
Jadi sekarang, jika kita ditanya tentang pernikahan, mana yang lebih dulu, "memilih" lantas "meyakini" atau "meyakini" lantas "memilih"? Semoga kalian (a** juga) bisa memikirkannya sekarang. 
нªª˘°˘нªª˘°˘нªª˘°˘ masak iya mau bilang eh dia lagi, dia lagi sama suami/istri kalian nanti (termasuk juga a**) Hei kamu ... calon imamku, iya kamu ... biarkan aku penasaran diantara hati yang slalu datang dan pergi. Dengan hembusan angin yang akan membawa cerita berbeda dan lebih indah di esok hari, diiringi do'a yang terbaik untukmu slalu. See you (✿◠‿◠)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: